ASAL-USUL
OLAHRAGA JUDO
“Awal mula judo
berasal dari beladiri Jujitsu” (Kano, 1986:15). Pada masa itu mereka telah
belajar teknik-teknik membanting, memukul, menendang, dan mengunci lawan.
Tujuannya adalah untuk memenangkan pertarungan baik melawan manusia maupun
binatang yang sering terjadi pada masa tersebut.
Kemudian Noors
(2000:5) menceritakan sebagai berikut.
Pada tahun 1859
M muncullah penguasa yang paling berpengaruh diawal masa restorasi
yaitu Shogun Tokugawa. Pada masanya ini, kaum feodal yang dimotori oleh
pendekar-pendekar samurai sebagai elite utama militer, mulai surut
kekuasaannya. Besama-sama dengan para petani, para tukang dan kaum pedagang,
para samurai mempunyai derajat yang sama di bawah Kaisar. Dan latihan-latihan
beladiri yang semula hanya dikuasai kalangan militer dipulihkan dan terbuka
bagi masyarakat luas. Pada tahun 1870 seorang remaja bernama Jigoro Kano datang
dari Hyogo untuk melanjutkan pendidikannya di Setatsu-sho Juko dan Ikuei
Gijikudi Tokyo. Dan pemuda inilah yang kelak akan dicatat sebagai figur paling
penting dalam perkembangan olahraga judo.
Pada tahun 1877,
Jigoro Kano mulai belajar jujitsu di Kaisei Gako yang sekarang bernama
Universitas Tokyo. Ia mempelajari tenjin shinyo ryu langsung di bawah
asuhan Masamoto Iso dan Machino Suke Fukuda. Di situlah ia mempelajari randori
dan kata. Namun di luar itu ia juga
mempelajari sendiri buku-buku jujitsu dari aliran-aliran lainnya. Usaha keras
Jigoro Kano tersebut mendapat perhatian dari pemerintah. Pada tahun 1881, ia
ditugaskan untuk meneliti teknik-teknik mendidik di negara-negara lain.
Karir Jigoro
Kano sebagai pendidik diawali pada tahun 1882 dengan mengajar di Gakusui. Pada
waktu itu ia telah memilih teknik-teknik terbaik dari berbagai aliran jujitsu
yang sudah berkembang di zaman Edo. Selain memperbaiki beberapa
bagian, ia sendiri juga menciptakan teknik-teknik baru yang kelak dikenal
sebagai Judo Kodokan.
Di Dojo (sanggar
latihan) Jigoro Kano di Kuil Eishoji yang terletak di Shimoyo Tokyo, ia
memperhalus teknik-teknik judo yang berasal dari jujitsu terutama aliran kito
ryu dan tenjin shinyo ryu. Ia mengkaji
berbagai jenis teknik secara ilmiah dan rasional untuk mendapatkan
konsep-konsep baru yang pada intinya adalah perpaduan antara kekuatan dan
kelembutan. Jigoro Kano bahkan juga menyerap sikap-sikap hidup modern untuk
dikembangkan melalui latihan-latihan judo.
Pihak luar pun
mulai tertarik dengan adanya beladiri judo tersebut. Pada tahun 1883, Pers
SchoolPilot project diadakan
pada tahun itu, yakni diajarkannya judo di beberapa perguruan tinggi bergengsi,
yaitu akademi Maritim, Universitas Tokyo, dan Universitas Kei. Perkembangannya
sangat pesat, sekitar 1500 murid judo yang berlatih di Dojo utama Kodokan dan
pusat-pusat judo di luar Tokyo seperti Konojuku, Kyoto, dan Narayama.
Penemuanya pun mendapatkan gelar terhormat: Professor Jigoro Kano. mengadakan suatu pelatihan judo di rumah Jigoro Kano.
Kemudian dari pihak kementrian pendidikan Jepang yang mengetahui keberadaan
beladiri tersebut, mengakui temuan Jigoro Kano itu.
Selain itu sebagai seorang pendidik, Jigoro Kano
merupakan tokoh judo yang selalu mensponsori murid-murid terbaiknya untuk
dikirim ke luar negeri, sehingga judo Kodokan semakin terkenal di
penjuru dunia. Sementara di Jepang sendiri judo merupakan olahraga beladiri
wajib yang diberikan di tiap-tiap sekolah dan masuk dalam kurikulum pendidikan.
Setelah terjadi
perang Dunia II pada tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan. Dan itu
menyebabkan dojo judo tidak ada yang berfungsi sebagai sarana latihan.
Masyarakat tidak lagi memperhatikan judo karena sibuk mencari nafkah dan
mengobati luka-luka perang. Penguasa militer menghentikan latihan di
sekolah-sekolah. Kemudian pada tahun 1947, seiring dengan latihan-latihan
militer di barak-barak, kegiatan judo berlahan-lahan mulai bangkit kembali.
Gejala ini kemudian mulai melebar ke sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi.
Untuk menggairahkannya pada tahun 1948, diadakan
kejuaraan nasional judo.
Kemudian menurut
Kano (1986:8) “pada tahun 1948 ini juga terbentuk federasi judo Eropa yang
diadakan di London. Pada tahun 1949, federasi judo Jepang juga didirikan di
Tokyo yang kemudian membina hubungan ’timur’ dan ’barat’ dalam bentuk
pertandingan dengan negara-negara Eropa”. Kejuaraan berskala internasional juga
diadakan, misalnya di tingkat Asia, Eropa, dan Dunia. Akhirya, judo muncul
menjadi berita besar karena untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam
Olimpiade, yaitu Olimpiade tahun 1964 di Tokyo, Jepang.
No comments:
Post a Comment