Friday, March 22, 2013

ASAL-USUL OLAHRAGA JUDO

-->
ASAL-USUL OLAHRAGA JUDO


“Awal mula judo berasal dari beladiri Jujitsu” (Kano, 1986:15). Pada masa itu mereka telah belajar teknik-teknik membanting, memukul, menendang, dan mengunci lawan. Tujuannya adalah untuk memenangkan pertarungan baik melawan manusia maupun binatang yang sering terjadi pada masa tersebut.
Kemudian Noors (2000:5) menceritakan sebagai berikut.
Pada tahun 1859 M muncullah penguasa yang paling berpengaruh diawal masa restorasi yaitu Shogun Tokugawa. Pada masanya ini, kaum feodal yang dimotori oleh pendekar-pendekar samurai sebagai elite utama militer, mulai surut kekuasaannya. Besama-sama dengan para petani, para tukang dan kaum pedagang, para samurai mempunyai derajat yang sama di bawah Kaisar. Dan latihan-latihan beladiri yang semula hanya dikuasai kalangan militer dipulihkan dan terbuka bagi masyarakat luas. Pada tahun 1870 seorang remaja bernama Jigoro Kano datang dari Hyogo untuk melanjutkan pendidikannya di Setatsu-sho Juko dan Ikuei Gijikudi Tokyo. Dan pemuda inilah yang kelak akan dicatat sebagai figur paling penting dalam perkembangan olahraga judo.
Pada tahun 1877, Jigoro Kano mulai belajar jujitsu di Kaisei Gako yang sekarang bernama Universitas Tokyo. Ia mempelajari tenjin shinyo ryu langsung di bawah asuhan Masamoto Iso dan Machino Suke Fukuda. Di situlah ia mempelajari randori dan kata. Namun di luar itu ia juga mempelajari sendiri buku-buku jujitsu dari aliran-aliran lainnya. Usaha keras Jigoro Kano tersebut mendapat perhatian dari pemerintah. Pada tahun 1881, ia ditugaskan untuk meneliti teknik-teknik mendidik di negara-negara lain.
Karir Jigoro Kano sebagai pendidik diawali pada tahun 1882 dengan mengajar di Gakusui. Pada waktu itu ia telah memilih teknik-teknik terbaik dari berbagai aliran jujitsu yang sudah berkembang di zaman Edo. Selain memperbaiki beberapa bagian, ia sendiri juga menciptakan teknik-teknik baru yang kelak dikenal sebagai Judo Kodokan.
Di Dojo (sanggar latihan) Jigoro Kano di Kuil Eishoji yang terletak di Shimoyo Tokyo, ia memperhalus teknik-teknik judo yang berasal dari jujitsu terutama aliran kito ryu dan tenjin shinyo ryu. Ia mengkaji berbagai jenis teknik secara ilmiah dan rasional untuk mendapatkan konsep-konsep baru yang pada intinya adalah perpaduan antara kekuatan dan kelembutan. Jigoro Kano bahkan juga menyerap sikap-sikap hidup modern untuk dikembangkan melalui latihan-latihan judo.
Pihak luar pun mulai tertarik dengan adanya beladiri judo tersebut. Pada tahun 1883, Pers SchoolPilot project diadakan pada tahun itu, yakni diajarkannya judo di beberapa perguruan tinggi bergengsi, yaitu akademi Maritim, Universitas Tokyo, dan Universitas Kei. Perkembangannya sangat pesat, sekitar 1500 murid judo yang berlatih di Dojo utama Kodokan dan pusat-pusat judo di luar Tokyo seperti Konojuku, Kyoto, dan Narayama. Penemuanya pun mendapatkan gelar terhormat: Professor Jigoro Kano. mengadakan suatu pelatihan judo di rumah Jigoro Kano. Kemudian dari pihak kementrian pendidikan Jepang yang mengetahui keberadaan beladiri tersebut, mengakui temuan Jigoro Kano itu.
Selain itu sebagai seorang pendidik, Jigoro Kano merupakan tokoh judo yang selalu mensponsori murid-murid terbaiknya untuk dikirim ke luar negeri, sehingga judo Kodokan semakin terkenal di penjuru dunia. Sementara di Jepang sendiri judo merupakan olahraga beladiri wajib yang diberikan di tiap-tiap sekolah dan masuk dalam kurikulum pendidikan.
Setelah terjadi perang Dunia II pada tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan. Dan itu menyebabkan dojo judo tidak ada yang berfungsi sebagai sarana latihan. Masyarakat tidak lagi memperhatikan judo karena sibuk mencari nafkah dan mengobati luka-luka perang. Penguasa militer menghentikan latihan di sekolah-sekolah. Kemudian pada tahun 1947, seiring dengan latihan-latihan militer di barak-barak, kegiatan judo berlahan-lahan mulai bangkit kembali. Gejala ini kemudian mulai melebar ke sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi.
Untuk menggairahkannya pada tahun 1948, diadakan kejuaraan nasional judo.
Kemudian menurut Kano (1986:8) “pada tahun 1948 ini juga terbentuk federasi judo Eropa yang diadakan di London. Pada tahun 1949, federasi judo Jepang juga didirikan di Tokyo yang kemudian membina hubungan ’timur’ dan ’barat’ dalam bentuk pertandingan dengan negara-negara Eropa”. Kejuaraan berskala internasional juga diadakan, misalnya di tingkat Asia, Eropa, dan Dunia. Akhirya, judo muncul menjadi berita besar karena untuk pertama kalinya dipertandingkan dalam Olimpiade, yaitu Olimpiade tahun 1964 di Tokyo, Jepang.

No comments:

Post a Comment