Oleh: Ajeng Anastasia Kinanti – detikHealth
Rabu, 10/07/2013
11:16 WIB
Jakarta, Puasa seringkali
dijadikan alasan bagi seseorang untuk tidak berolahraga. Padahal, olahraga
ringan sebenarnya masih bisa dilakukan saat menjalani puasa. Bahkan jika rutin
melakukan olahraga, tubuh akan semakin bugar dan mengurangi efek lemas. Lantas
kapan waktu yang paling tepat untuk berolahraga saat sedang puasa?
"Saya ingin
menegaskan, puasa itu bukan alasan untuk tidak olahraga. Kalau mau tetap bugar
saat berpuasa ya seharusnya tetap melakukan olahraga. Lakukan saja yang ringan,
tidak perlu yang berat-berat," ungkap dokter kesehatan olahraga, dr
Michael Triangto, SpKO, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu
(10/7/2013).
Yang penting untuk
diingat adalah intensitas olahraga, tujuan dilakukan olahraga, dan faktor
kemampuan dari orang tersebut. Jika terlalu memaksakan, dikhawatirkan ia malah
akan mengalami dehidrasi dan kesulitan untuk meneruskan puasanya.
Menurut dr
Michael, ada 3 tahapan waktu terbaik untuk melakukan olahraga saat bulan
Ramadan sesuai dengan tujuannya, antara lain:
Tujuan 1: Menjaga
kebugaran dan kesehatan tubuh
"Untuk tujuan
ini, sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah sahur. Mengapa pagi hari? Sebab
saat pagi hari biasanya suhu masih segar, sehingga tidak akan menimbulkan haus
berlebihan," tutur dr Michael.
Komposisi olahraga
pagi ini adalah latihan kardio 70 persen dan latihan angkat beban 30 persen.
Contoh latihan kardio yang bisa dilakukan antara lain jogging, jalan cepat, dan
bersepeda selama lebih kurang 30 menit. Sementara latihan angkat beban yang
bisa dilakukan misalnya push up dan sit up. Latihan pagi ini juga bisa
dilakukan bersama dengan olahraga, sehingga selain sehat juga bisa mempererat
hubungan antara anggota keluarga.
Tujuan 2:
Mempertahankan kekuatan otot
"Sedangkan untuk
tujuan ini, sebaiknya dilakukan pada sore hari, yaitu lebih kurang 1,5-2 jam
sebelum berbuka puasa. Lakukan olahraga dengan komposisi latihan kardio 50
persen dan latihan angkat beban 50 persen," ujar dr Michael.
Contoh latihan
kardio misalnya sprint, sedangkan latihan angkat beban dengan menggunakan alat
yang biasa ada di gym. Jika setelah melakukan latihan ini dirasakan lelah dan
haus, tidak perlu khawatir karena dilakukan menjelang waktunya berbuka puasa.
Tujuan 3:
Meningkatkan kekuatan dan kemampuan otot
"Tujuan
ketiga ini tingkatannya lebih tinggi lagi, sebab tujuan utamanya adalah
meningkatkan kekuatan otot, tidak hanya mempertahankannya," terang dr
Michael.
Karena latihan ini
dirasakan cukup berat, disarankan untuk melakukan latihan pada malam hari
setelah ibadah salat tarawih. Lelah dan haus pada waktu ini tidak akan terlalu
berpengaruh karena orang tersebut masih bisa langsung minum seperti saat
latihan biasa.
Komposisi latihan
pada waktu ini adalah latihan kardio 30 persen dan latihan angkat beban 70
persen. Untuk latihan ini biasanya lebih dilakukan secara individual. Jika
dirasakan mempengaruhi pola tidur, maka setelah latihan biasakan untuk minum
cukup air, glukosa, dan elektrolit. Seluruh elemen ini bisa didapat dari cairan
isotonik dan air kelapa murni.
No comments:
Post a Comment