Saturday, June 28, 2014

Tetap Bugar Saat Puasa; Saat Puasa, Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga?


Oleh: Ajeng Anastasia Kinanti – detikHealth
Rabu, 10/07/2013 11:16 WIB

Jakarta, Puasa seringkali dijadikan alasan bagi seseorang untuk tidak berolahraga. Padahal, olahraga ringan sebenarnya masih bisa dilakukan saat menjalani puasa. Bahkan jika rutin melakukan olahraga, tubuh akan semakin bugar dan mengurangi efek lemas. Lantas kapan waktu yang paling tepat untuk berolahraga saat sedang puasa?

"Saya ingin menegaskan, puasa itu bukan alasan untuk tidak olahraga. Kalau mau tetap bugar saat berpuasa ya seharusnya tetap melakukan olahraga. Lakukan saja yang ringan, tidak perlu yang berat-berat," ungkap dokter kesehatan olahraga, dr Michael Triangto, SpKO, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (10/7/2013).  

Yang penting untuk diingat adalah intensitas olahraga, tujuan dilakukan olahraga, dan faktor kemampuan dari orang tersebut. Jika terlalu memaksakan, dikhawatirkan ia malah akan mengalami dehidrasi dan kesulitan untuk meneruskan puasanya.

Menurut dr Michael, ada 3 tahapan waktu terbaik untuk melakukan olahraga saat bulan Ramadan sesuai dengan tujuannya, antara lain:

Tujuan 1: Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh
"Untuk tujuan ini, sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah sahur. Mengapa pagi hari? Sebab saat pagi hari biasanya suhu masih segar, sehingga tidak akan menimbulkan haus berlebihan," tutur dr Michael.

Komposisi olahraga pagi ini adalah latihan kardio 70 persen dan latihan angkat beban 30 persen. Contoh latihan kardio yang bisa dilakukan antara lain jogging, jalan cepat, dan bersepeda selama lebih kurang 30 menit. Sementara latihan angkat beban yang bisa dilakukan misalnya push up dan sit up. Latihan pagi ini juga bisa dilakukan bersama dengan olahraga, sehingga selain sehat juga bisa mempererat hubungan antara anggota keluarga.

Tujuan 2: Mempertahankan kekuatan otot
"Sedangkan untuk tujuan ini, sebaiknya dilakukan pada sore hari, yaitu lebih kurang 1,5-2 jam sebelum berbuka puasa. Lakukan olahraga dengan komposisi latihan kardio 50 persen dan latihan angkat beban 50 persen," ujar dr Michael.

Contoh latihan kardio misalnya sprint, sedangkan latihan angkat beban dengan menggunakan alat yang biasa ada di gym. Jika setelah melakukan latihan ini dirasakan lelah dan haus, tidak perlu khawatir karena dilakukan menjelang waktunya berbuka puasa.

Tujuan 3: Meningkatkan kekuatan dan kemampuan otot
"Tujuan ketiga ini tingkatannya lebih tinggi lagi, sebab tujuan utamanya adalah meningkatkan kekuatan otot, tidak hanya mempertahankannya," terang dr Michael.

Karena latihan ini dirasakan cukup berat, disarankan untuk melakukan latihan pada malam hari setelah ibadah salat tarawih. Lelah dan haus pada waktu ini tidak akan terlalu berpengaruh karena orang tersebut masih bisa langsung minum seperti saat latihan biasa.

Komposisi latihan pada waktu ini adalah latihan kardio 30 persen dan latihan angkat beban 70 persen. Untuk latihan ini biasanya lebih dilakukan secara individual. Jika dirasakan mempengaruhi pola tidur, maka setelah latihan biasakan untuk minum cukup air, glukosa, dan elektrolit. Seluruh elemen ini bisa didapat dari cairan isotonik dan air kelapa murni.

Saturday, January 4, 2014

Manfaat Latihan Bela Diri



Manfaat latihan bela diri

MANFAAT LATIHAN BELA DIRI UNTUK ANAK

Sumber: http://cerpencerp.blogspot.com/2013/10/manfaat-latihan-bela-diri.html

Anak ikut berlatih bela diri? Tidak masalah. Justru anak akan mendapatkan banyak manfaat dari kegiatannya itu. Berikut manfaat berlatih bela diri bagi anak:

1.      Motorik lebih kuat.

Gerakan memukul, menendang, merunduk, melompat, menghindar, berputar, berlatih keseimbangan, dan lainnya kerap diterapkan saat berlatih bela diri. Belum lagi dengan gerakan-gerakan pemanasan atau gerakan untuk menguatkan otot-otot, seperti berlari, sit up, push up, berjalan jongkok, dan lainnya. Semua gerakan tersebut melatih motorik anak menjadi lebih kuat, cekatan, cepat dan tangkas.

2.      Lebih bugar dan sehat.

Tubuh yang secara teratur diajak berolahraga secara otomatis akan meningkatkan kebugarannya, karena otot-otot terlatih untuk bergerak, tidak kaku, dan tidak mudah keseleo atau terkilir. Dengan begitu, system metabolisme tubuhpun bekerja lebih baik yang membuat daya tahan tubuh meningkat, sehingga anak tidak mudah sakit. Jadi, tubuhnya akan kembali sehat.

3.      Melatih keberanian.

Anak harus menghadapi segala sesuatu dengan segenap kemampuannya, berani berkata jujur dan benar, bertindak benar, berani berinisiatif, berani menolong orang, berani mempertahankan haknya, dan sebagainya. Pasalnya berlatih beladiri bukan saja melatih jurus-jurus tetapi juga mentalnya. Sebelum atau setelah latihan, para pelatih biasanya mengajak siswanya berbincang mengenai apa yang harus siswa lakukan di luar tempat latihan, menotivasi mereka untuk berlaku benar sebagai wujud dari sikap ksatria.

4.      Melepas energi negatif.

Pada dasarnya anak memiliki energi negatif. Mungkin karena ia menyimpan kekesalan, kemarahan, kekecewaan, dan lainnya. Energi negatif ini perlu penyaluran yang tepat. Nah, berlatih bela diri adalah salah satu cara mengeluarkan energi negatifnya dengan cara positif. Ia bisa memukul bantalan karet, berguling di atas matras, melompat, berteriak, berlari, dan lainnya. Jika emosi negatifnya tersalurkan dengan baik, maka secara emosi anak akan merasa lebih nyaman dan emosinya pun bisa lebih stabil.

5.      Meningkatkan kedisiplinan dan komitmen.

Setiap olahraga bela diri memiliki aturan masing-masing. Salah satunya adalah anak harus disiplin. Ia harus datang tepat waktu, mengikuti instruksi pelatih, harus memakai seragam, tidak boleh bermain-main, harus bekerja sama dengan siswa, saling menghormati, tidak boleh menggunakan kemampuan dengan sembarangan, menolong sesama, dan sebagainya. Latihan seperti ini akan menguatkan serta meningkatkan kedisiplinan dan komitmen anak. Tak mustahil anak juga akan menerapkan disiplin dan komitmen pada hal lain, seperti mengerjakan tugas sekolah, belajar di rumah, datang tepat waktu ke sekolah, menghormati teman, dan lainnya.

6.      Meningkatkan kemampuan bersosialisasi.

Di tempat latihan bela diri anak akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang: ada pelatih, siswa lain, pengurus, bahkan mungkin orangtua dari teman. Dengan begitu interaksi anak jadi lebih terbuka sehingga ia bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasinya. Beberapa anak mungkin malu-malu, tugas kita lah membangun keberaniannya sehingga mampu bersosialisasi dengan baik.

Sumber: http://cerpencerp.blogspot.com/2013/10/manfaat-latihan-bela-diri.html